ELITE TALIBAN PERNAH TEMUI PBNU, INGIN LEPAS DARI CAP TERORIS

0
74

Ilustrasi Taliban Afghanistan. (AP/Rahmat Gul)

Jakarta, JIC — Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Suhud mengatakan Taliban sempat mengutarakan keinginannya untuk lepas dari cap sebagai kelompok terorisme yang selama dilekatkan oleh masyarakat dunia.

Hal itu diungkap Marsudi ketika pengurus PBNU dan elite Taliban yang dipimpin Abdul Ghani Baradar bertemu di Kantor PBNU, Jakarta pada medio 2019 lalu.

“Dari Taliban datang ke PBNU ingin agar bisa lepas dari cap terorisme. Karena cap teroris banyak dilekatkan oleh masyarakat dunia. PBB juga demikian,” kata Marsudi dalam sebuah webinar bertajuk ‘Taliban Menang, Indonesia Tegang’, Rabu (25/8).

Marsudi juga tak menafikan banyak masyarakat di Indonesia yang melabeli Taliban sebagai kelompok teroris. Karenanya, elite Taliban ingin agar NU membantu mereka keluar dari pelabelan tersebut.

“Mereka ingin bisa ambil alih pemerintahan tapi secara damai. Lalu mereka juga minta bantuan diplomasi agar Amerika bisa keluar dari situ [Afganistan],” kata dia.

PBNU, kata Marsudi, saat itu menyarankan agar Taliban dan suku-suku lain di Afganistan bisa bersatu. PBNU meyakini bahwa mereka bisa bersatu. Terlebih lagi, suku di Afganistan hanya sedikit dibandingkan dengan jumlah suku dan etnis yang tersebar di seluruh Indonesia.

Marsudi bercerita saat itu PBNU mendorong Taliban untuk melakukan semacam musyawarah besar. Hasil musyawarah itu, kata dia, harus bisa mendapatkan sebuah konsensus nasional seperti di Indonesia.

“Pertanyaannya kenapa enggak bisa satu? Kita dorong Afganistan atau Taliban lakukan Syuro atau musyawarah yang bisa dapatkan sentral poinnya, kata yang sama seperti Indonesia temukan misalnya konsensus nasional,” kata Marsudi.

“Ketika konsensus nasional sama, maka tak ada pemaksaan-pemaksaan dari segala keinginan bangsa-bangsa yang ada di Afganistan. Baik existing negaranya semacam apa dan kaya apa itu. Itu yang diminta NU kepada Baradar,” tambah dia.

Tak hanya itu, Marsudi mengatakan PBNU juga sempat mengajak para elite Taliban yang datang ke Indonesia melihat praktik peradaban Islam di Indonesia. Kala itu, PBNU mengajak elite Taliban ke pesantren-pesantren dan pusat-pusat Islam lainnya di Jakarta.

“Mereka bisa sampai nangis melihat. ‘Saya ingin seperti ini’. Kita hadirkan ke pesantren, nangis mereka,” kata Marsudi.

Di sisi lain, Marsudi meyakini Taliban tak serta merta bisa mempengaruhi bangsa Indonesia ke depannya usai menang di Afganistan. Ia menyatakan justru elite Taliban selama ini banyak belajar ke Indonesia untuk melihat peradaban Islam damai dan bisa berdampingan satu sama lain.

“Indonesia kan berdiri, merdeka lebih dulu. Taliban kan ngaji berguru atau studi banding atau apa pun ke Indonesia yang lebih dulu. Termasuk kepada NU. Bagaimana belajar agar bisa membuat pemerintahan berdiri kokoh,” kata dia.

Sumber : cnnindonesia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here