JIC – Keberadaan teknologi informasi yang semakin marak di tengah-tengah masyarakat membawa pengaruh yang besar bagi perkembangan kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih tentu membawa dampak baik itu dari segi positif ataupun negatif. Dari segi positif tentu kita harus mensyukurinya karena dengan teknologi informasi dapat mempermudah dan memperlancar pekerjaan manusia.
Informasi teknologi saat ini telah banyak dipergunakan diberbagai bidang kehidupan seperti pendidikan, bisnis, perbankan hingga pemerintahan. Melihat perkembangan tersebut sudah semestinya masjid-masjid juga memanfaatkan teknologi informasi sebagai wadah dari dakwah yang disampaikan, karena memang kita hidup di era cyber yang dapat menyajikan informasi secara cepat dan instan.
Salah satu kota yang sudah memulai memanfaatkan teknologi informasi dengan istilah cyber masjid adalah Kota Banda Aceh yang bekerjasama dengan Forum Silaturahmi Kemakmuran Masjid Serantau (FORSIMAS).
Menurut T Farhan SIKom, Direktur Masyarakat Informasi dan Teknologi (MIT), dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 80 juta orang, sangat efektif jika kesimpulan kajian-kajian Islam di masjid disebarluaskan via website yang akan dibuat nantinya. Selain membantu pembuatan website masjid dan penyediaan fasilitas wifi, Forsimas rencananya juga akan memberikan bantuan laptop dan kamera video bagi pengurus atau remaja masjid untuk mendukung operasional penyajian konten yang akan diupload ke website masjid nantinya.
Nah seperti apa perkembangan cyber masjid di Aceh, hal ini akan dibahas dalam acara Seminar Saiberisasi Masjid pada Sabtu mendatang tepatnya pada tanggal 29 Oktober 2016. Seminar yang bekerjasama dengan FORSIMAS ini akan dilaksanakan di Ruang Auditorium Gedung Sosial Budaya, Jakarta Islamic Centre. [d@r@]