KEMATIAN ITU DEKAT

0
1275
kematian-itu-dekat

Sebuah tulisan mengenang salah satu Guru, Almarhum Ustaz H. Syahroni Mardani, Lc yang wafat Rabu pagi ini 19 Rajab 1445 / 31 Januari 2024 jam 03.00

بسم الله الرحمن الرحیم

إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal

[Surat Luqman (31): 34]

JIC– Sebab turunnya ayat ini, Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Mujahid, dia mengatakan bahwa ada seorang laki-laki dari kampung pedalaman bernama Harits bin Amr datang menemui Rasulullah saw dan berkata, isteriku sedang hamil. Coba beritahukan aku tentang jenis kelamin bayi yang akan dia lahirkan. Negeriku juga sedang mengalami kekeringan, coba beritahu aku kapan hujan akan turun. Aku sudah tahu kapan aku dilahirkan, coba beritahu aku kapan aku akan mati. Lalu Allah swt menurunkan ayat 34 surat Luqman di atas.

Lima perkara ghaib yang menjadi otoritas ilmu Allah swt; pengetahuan tentang datangnya Kiamat, kapan persisnya turun hujan dan lokasinya, apa yang ada dalam rahim beserta segala hal yang berkaitan dengan janin dan yang terjadi padanya seperti tabiat, sifat, jenis kelamin, kesempurnaan dan kekurangan fisik, apa yang akan dia usahakan dan dia peroleh besok, serta tidak ada yang tahu di tempat mana dia akan mati.

Allah swt telah menetapkan Kiamat sebagai perkara ghaib, yang tidak diketahui oleh selain diri-Nya. Agar manusia selalu berhati-hati, harap-harap cemas selamanya, dan berusaha terus menerus mempersiapkan diri untuk menghadapinya walau tidak mengetahui secara pasti kapan terjadinya.

Allah swt menurunkan hujan sesuai dengan hikmah-Nya, dalam kadar yang diinginkan-Nya. Kadang manusia mengetahui lewat pengalaman dan ukuran-ukuran prakiraan cuaca. Hal ini mengindikasikan kekhususan Allah dalam kekuasaan terkait perkara yang berkenaan dengan hujan.

Allah Ta’ala Maha Mengetahui apa yang terjadi dalam rahim pada setiap saat dan setiap periode, proses kehamilan, jenis kandungan laki-laki atau perempuan, tentang tabiat-tabiat janin, karakternya, keadaannya, dan kesiapannya.

Manusia sama sekali tidak mengetahui tentang hakikat apa yang dia upayakan dan usahakan sehingga ia meraih hasilnya, baik berupa kebaikan atau keburukan, manfaat atau mudharat, kemudahan atau kesulitan, sehat ataupun sakit, dan ketaatan atau kemaksiatan. Jadi usaha yang dilakukan manusia lebih umum dan meliputi setiap yang menimpa seseorang keesokan harinya.

Tidak ada seorang pun yang tahu di tempat mana dia akan mati; apakah di kampung halamannya sendiri, atau di tempat lain.

Kematian itu dekat;

1. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Hanya kepada Allah akan dikembalikan (Al-‘Ankabut [29] : 57)

2. Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Allah menguji manusia dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Allah manusia akan dikembalikan (Al-Anbiya [21] : 35)

3. Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan (Al-A’raf [7] : 34)

4. Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh pada yang demikian benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berfikir (Az-Zumar [39] : 42)

5. Di mana saja manusia berada, kematian akan mendatanginya, meskipun berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, Ini dari sisi Allah dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, Ini dari engkau (Nabi Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Manusia hampir tidak memahami pembicaraan (An-Nisa [4] : 78)

6. Kematian pasti akan menemui manusia meskipun ia lari darinya. Kemudian manusia akan dikembalikan kepada Allah Ta’ala Yang MahaMengetahui yang ghaib dan yang nyata dan akan diberitakan kepada manusia apa yang dikerjakan selama ini (Al-Jumu’ah [62] : 8)

7. Proses sakaratul maut yaitu ketika nyawa telah sampai kerongkongan, dikatakan kepada manusia,Siapa yang (dapat) menyembuhkan? Ia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia). Dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan). Kepada Allah pada hari itu (manusia) digiring (Al-Qiyamah [75] : 26-30)

8. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik. Mereka (para malaikat) mengatakan, Salaamun ‘Alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu). Masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan (An-Nahl [16] : 32)

Selamat jalan Guru Ustaz H. Syahroni Mardani, Lc. Semoga Allah Ta’ala senantiasa merahmati di dalam kubur dan memberikan kedudukan mulia di Akhirat kelak. Aamiin.

Kami menyaksikan Almarhum min Ahlil Khair.

Seri materi berseri dari Ayat-Ayat Pendidikan Ke-34 yang ditulis oleh Ustaz Arief Rahman Hakim, M.Ag. Kepala Sub Divisi Pendidikan dan Pelatihan PPIJ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here