JIC– Bersilaturrahim ke masjid Suciati Saliman Sleman Jogjakarta, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) KH. Muhammad Subki, Lc mengatakan sangat terinspirasi dari seorang sosok ibu yang luar biasa.
Menurut beliau almarhumah Suciati adalah sosok perempuan yang tangguh, seorang ibu yang luar biasa yang membangun ekonomi keluarga sambil terus bersodaqoh dan akhirnya mampu membangun ekonomi umat.
“Mudah-mudahan seluruh amal beliau diterima oleh Allah SWT,” ujar Kiai alumni Universitas Al-Azhar Cairo Mesir ini di Masjid Suciati Saliman Sleman Jogjakarta, Kamis (15/12/2022).

“Apa yang kami temui disini adalah Inspirasi yang luar biasa dan ini adalah sebuah lembaga yang sangat bermanfat untuk masyarakat, khususnya yang menarik buat kami adalah pembangunan ekonomi umat dan ekonomi kecil untuk masyarakat,” tambahnya.
“Sekali lagi kunjungan kami ke masjid Suciati ini sangat memberikan kesan yang luar biasa, masjidnya indah ini mirip dengan masjid Madinah yang luar biasa, paling tidak bisa mengobati rasa kangen kami dengan kota Madinah,” pungkasnya.
Masjid Suciati Saliman ialah masjid megah bermodel Masjid Nabawi Madinah yang dibangun Suciati Saliman Riyanto Raharjo, seorang pengusaha sukses di Sleman. Berikut sejarah Masjid Suciati Saliman yang beralamat di Jalan Gito Gati, Grojogan, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, DIY.
Sejarah Masjid Suciati Saliman Sejak 2015
Masjid Suciati Saliman dibangun di atas lahan 1.600 meter persegi. Masjid itu terdiri dari tiga lantai dan satu basement. Masjid bernuansa Timur Tengah ini berbalut arsitektur Jawa.
Pembangunan Masjid Suciati Saliman memakan waktu sekitar tiga tahun. Penegakan batu pertamanya dilaksanakan pada 2 Agustus 2015. Masjid ini baru diresmikan pada 13 Mei 2018.
Suciati, pendiri Masjid Suciati Saliman yang ada di Sleman, DI Yogyakarta, meninggal dunia pada Selasa (15/3/2022) sekitar pukul 03.55 WIB. Sosok wanita berusia 69 tahun itu dikenal sebagai pengusaha yang merintis dari nol.
Suciati merupakan istri dari Saliman Riyanto. Suaminya telah meninggal dunia pada 2013 silam. Untuk itu masjid megah yang berdiri di Sleman diberi nama Suciati Saliman, yaitu gabungan dari namanya dengan suami. Lokasi masjid itu berada di ruas Jalan Gito-Gati di timur Lapangan Beran.
Disampaikan pengurus Masjid, Suciati melakoni usahanya dengan berjualan lima ekor karkas ayam kampung di Pasar Terban, Jogja. Baginya kerja keras, keuletan, dan kegigihan merupakan modal utama dalam mengembangkan usaha.
Bermodal itu, usahanya pun secara bertahap semakin berkembang dan membesar. Bahkan merambah ke produk makanan olahan.
Dengan penuh kerja keras dan pantang menyerah, Suciati berhasil mengubah bentuk usaha sederhana menjadi multiusaha dengan berbagai lini bisnis. Kelompok usaha yang dikelolanya bergerak dari hulu ke hilir.
Di bagian hulu, Suciati berbisnis pemotongan ayam secara manual kelas rumahan. Hingga kemudian hari, usahanya itu berkembang semakin besar dan berhasil membangun rumah potong ayam (RPA) modern yang diberi nama RPA Saliman dengan brand ayam SR.
Sebagai informasi, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) melakukan kunjungan silaturrahim kebeberapa tempat di Jogjakarta, tempat yang dikunjungi diantaranya, Masjid Jogokaryan, Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum, dan Pondok Pesantren Masyarakat Merbabu. [fan]