MAHAR NIKAH BERUPA MAKANAN, APAKAH BOLEH?

0
144
Ilustrasi Makanan Mahar

JIC – Di Indonesia, mahar nikah biasanya berupa emas dan seperangkat alat shalat berupa mukena dan sajadah. Namun ada sebagian pasangan suami istri yang menikah dengan mahar berupa makanan, misalnya beras 1 kuintal. Sebenarnya, bagaimana hukum mahar nikah berupa makanan ini, apakah boleh?

Menurut ulama Syafiiyah, suami boleh memberikan mahar nikah berupa makanan kepada istrinya. Tidak masalah suami memberikan mahar nikah berupa makanan kepada istrinya, selama makanan tersebut memiliki nilai dan harga.

Oleh karena itu, jika suami memberikan mahar nikah berupa beras 50 kg, misalnya, dengan kerelaan dari istrinya, maka hal itu hukumnya boleh. Hal ini karena beras termasuk benda yang memiliki nilai dan harga sehingga boleh dijadikan sebagai mahar nikah, sebagaimana emas dan seperangkat alat shalat.

Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Fiqh ‘ala Madzahib Al-Arba’ah berikut;

وشرط في المهر أمورأحدها: أن يكون مالاً متقوماً له قيمة، فلا يصح باليسير الذي لا قيمة له، كحبة من بر، ولا حد لأكثره، كما لا حد لأقله  فلو تزوجها بصداق يسير ولو ملء كفه طعاماً من قمح أو من دقيق، فإنه يصح، ولكن يسن أن لا ينقص المهر عن عشرة دراهم

Terdapat beberapa syarat dalam mahar. Pertama, mahar harus berupa harta yang memiliki harga dan nilai. Karena itu, mahar tidak sah dengan barang yang sedikit yang tidak memiliki nilai dan harga, seperti sebiji gandum. Dan paling banyaknya mahar tidak ada batasannya, sebagaimana paling sedikitnya mahar juga tidak ada batasannya. Andaikan seseorang menikahi seorang perempuan dengan mahar yang sedikit, meskipun hanya dengan segenggam gandum atau tepung, maka itu sah. Akan tetapi dianjurkan mahar nikah tidak kurang dari sepuluh dirham.

Dalil yang dijadikan dasar kebolehan mahar nikah berupa makanan ini adalah hadis riwayat Imam Ahmad dan Imam Abu Dawud berikut;

عن جابر أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لو أن رجلا أعطى امرأة صداقا ملء يديه طعاما كانت له حلالا

Dari Jabir bahwa Rasulullah Saw bersabda; Andaikan seorang laki-laki memberikan maskawin berupa makanan sebanyak kedua genggaman tangannya kepada seorang perempuan, maka perempuan tersebut telah halal baginya.

Sumber : bincangsyariah.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here