Masjid Sacramento Diresmikan di Tengah Kegalauan Islamofobia

0
150

Sabtu ini (30/4), sebuah Masjid dan Islamic Center bergaya Moor senilai 5.5 juta dolar AS akan dibuka untuk publik di seberang American River College. Pusat Islam berwarna kuning tua, berlantai dua, seluas 21,000 kaki persegi itu memperlihatkan pintu gerbang berpelengkung dan kubah hijau setinggi 54 kaki dengan bulan sabit di puncaknya.

SACRAMENTO (Berita SuaraMedia) – Sabtu ini (30/4), sebuah Masjid dan Islamic Center bergaya Moor senilai 5.5 juta dolar AS akan dibuka untuk publik di seberang American River College.

Pusat Islam berwarna kuning tua, berlantai dua, seluas 21,000 kaki persegi itu memperlihatkan pintu gerbang berpelengkung dan kubah hijau setinggi 54 kaki dengan bulan sabit di puncaknya.

<< Beberapa warga muslim sacramento berdoa selama sholat jumat yang digelar di masjid dan islamic center yang rencananya pada sabtu mendatang akan diresmikan, di tengah pergolakan islamofobia yang tak kunjung reda. (foto: sacramento bee)

“Arsitekturnya perpaduan antara apa yang terdapat di Masjid Nabi Muhammad di Madinah dan Masjid Moor di Kordoba, Spanyol selatan,” ujar direktur proyek Javed Iqbal. “Ia membaur dengan baik dengan arsitektur Spanyol California.”

Masjid dan Pusat Pembelajaran Islam yang Lebih Tinggi dibangun oleh SALAM, Liga Asosiasi Muslim Area Sacramento.

Pusat Islam baru itu memiliki sebuah toko suvenir, sekolah dan program pendidikan, dengan perpustakaan bervolume 8,000 buku. Tempat itu akan terbuka bagi semua anggota masyarakat, terlepas dari agama atau gender, ujar Metwalli Amer, pendiri SALAM. “Ini akan benar-benar menjadi Pusat Islam Amerika, moderat, menjangkau, dan bekerjasama dengan yang lain.”

Pembukaan di hari Sabtu dilakukan di tengah meningkatnya Islamofobia. Banyak warga Amerika yang marah atas usulan Islamic Center di dekat Ground Zero di Manhattan. Bulan lalu, Peter King, ketua komite keamanan dalam negeri Kongres, meluncurkan sebuah sidang tentang “Tingkat Radikalisasi di dalam Komunitas Muslim Amerika dan Respon dari Komunitas Itu.”

Tapi SALAM berhasil melanjutkan karena organisasi itu mengecam aksi teror dan kebencian terhadap semua orang, belum menghindar dari pertanyaan-pertanyaan sulit dan merintis dibukanya hubungan dengan kaum Yahudi, Kristen, dan kelompok etnis Sacramento, ujar Amer. “Kami diterima, bukan hanya ditolerir.”

Ketua Senat California Darrell Steinberg memprotes keras pidato terbaru di SALAM oleh survivor Auschwitz, Hajo Meyer, yang membandingkan apa yang terjadi pada dirinya dan Yahudi lain di Jerman Nazi tahun 1930an dengan perlakuan kejam Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

“Tapi aku masih bangga bahwa kita adalah sebuah masyarakat yang menghormati dan menerima semua keyakinan,” ujarnya. “Fakta bahwa ada sebuah Masjid yang bisa bertumbuh dan berkembang tanpa keributan seperti di New York berbicara sangat baik tentang komunitas Muslim Amerika Sacramento dan Sacramento pada umumnya.”

“Para pemimpin Muslim di sini sangat aktif dalam membangun ikatan komunitas,” ujar Steinberg.

Rashid Ahmed, seorang Pakistan Amerika yang mendirikan Council on American Islamic Relations (CAIR) cabang Sacramento, mengatakan bahwa Islamofobia yang dikobarkan oleh Glenn Beck dan pemandu acara bincang-bincang lainnya meningkat, “SALAM telah bekerja dengan baik memelihara jalur moderat dan toleran yang menunjukkan bahwa kita bisa hidup berdampingan satu sama lain. Mudah untuk jatuh ke dalam ekstrimisme.” (rin/sb/suaramedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

19 − 8 =