JIC– Semi workshop Pembinaan Komunitas Seni Budaya Jakarta Islamic Centre ditutup dengan pelatihan menulis kaligrafi yang dibimbing langsung seniman kaligrafi Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) Arif Syukur.
Arif yang juga menjabat Ka Subdiv Pemberdayaan Masyarakat PPIJ, menegaskan kepada para anggonta komunitas seni JIC bahwa kemampuan berseni bisa diusahakan dengan cara belajar.

Menurutnya bakat merupakan faktor lain, Arif memandang keahlian melukis dan kaligrafi bisa diasah dengan cara belajar.
“Dari belajar insyaAllah semua akan bisa, kalau cuma bakat saja tanpa diasah juga tidak akan berkembang,” tuturnya di Gedung Teater Jakarta Islamic Centre, Sabtu (12/11/2022).

“Intinya ada rasa cinta dan ketertarikan dulu dengan seni dan mau konsisten dengan belajar,” tambahnya.
Sebelumnya, sutradara sekaligus aktor film Eka Rina Matulessy mengatakan seni dan budaya sangat strategis untuk menyampaikan pesan dakwah Islam, karena menurutnya pesan agama akan lebih menarik dengan cara bercerita dan bertutur melalui tatanan dramatik yang apik.
“Teater sebagai media dakwah sangat efektif karena melalui perkataan, gerakan, dan adegan yang terangkai dalam pementasan, pesan dakwah tersampaikan sebagai tontonan sekaligus tuntunan kepada masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) menggelar Acara Semi Workshop Pembinaan Komunitas Seni Budaya JIC. Acara yang digagas Sub Div Seni Budaya PPIJ ini menghadirkan para penggiat seni di antaranya, penulis skenario film Layangan Putus Oka Aurora, sutradara sekaligus aktor Islami Sofyan Sani, Eka Rina Matulessy, Asep Supriatna (Founder Art Dakwah), Hadi Azis (Owner PT Semesta Cinta Quran), Toto Rasta (Seniman Kaligrafi). [fan]