PENYEBAB TIDAK TERKABULNYA DOA

0
497

PENYEBAB TIDAK TERKABULNYA DOA

JIC – Makanan adalah sesuatu yang kita cari dan kita masukan ke dalam tubuh kita, diproses menjadi darah dan daging. Maka dari itu apa yang kita makan akan mendarah daging di dalam tubuh kita. Begitu juga dengan baik buruknya makanan tersebut. Jika makanan tersebut baik maka akan mendarah daging menjadi hal yang baik pula. Tetapi jika makanan itu buruk maka akan mendarah daging menjadi buruk pula di dalam tubuh kita. Kebaikan dan keburukan makanan tak dinilai dari rasa dan penampilannya, tetapi dari bagaimana makanan itu berasal, bagaimana kita mendapatkan makanan tersebut. Dengan cara halalkah atau dengan cara haramkah?
Sebuah hadist Nabi yang diriwayatkan oleh HR. Tabrani mengatakan bahwa dahulu Sa’ad Bin Ai Waqash pernah meminta baginda Rasullullah SAW untuk mendoakannya agar segera di kabulkan doanya. Maka serta merta baginda menjawab, “Hai Sa’ad perbaikilah makanan mu maka niscaya doamu akan di kabulkan. Sesungguhnya orang yang telah memasukan makanan haram kepada tubuhnya maka doanya tidak akan diterima selama 40 hari”. Tak hanya itu saja sebuah riwayat dan sumber yang menjelaskan dan menunjukan bukti bahwa makanan sering kali kita lupakan sebelum kita berdoa.

Suatu kisah ada seorang ulama di arab yang setiap doanya selalu dikabulkan oleh Allah SWT. Suatu hari ulama itu pergi ke kota untuk membeli kurma, ketika penjual kurma sedang melayaninya dan menimbang kurmanya, dia melihat ada satu kurma tergeletak di dekat timbangan. Dia pun mengambil dan memakan kurma itu karena mengira bahwa kurma itu adalah kurma miliknya yang jatuh saat proses penimbangan. Menjelang beberapa hari setelah kejadian itu, dia tak merasakan adanya perubahan hanya suatu ketika dia sedang berzikir ada di belakangnya suara-suara ghaib yang sedang bercakap-cakap membicarakan dia. “Kau lihat, lelaki tua itu? Dia adalah lelaki yang dulunya selalu dikabulkan doa-doanya oleh Allah, tetapi sekarang doa-doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari karena dia telah memakan sesuatu yang bukan haknya”. Mendengar percakapan itu, lelaki alim itu langsung bingung dan mengingat-ingat makanan apakah yang sekiranya telah masuk ke dalam kerongkongannya yang bukan haknya. Maka dia ingat akan kejadian buah kurma itu. Hingga setelah itu lelaki ini langsung kembali ke kota dan mencari pedagang kurma yang dulu. Sayangnya sesampai di sana pedagang korma telah berganti, bukan lagi orang yang dulu melayaninya. Begitu dia meminta penjelasan baru tahulah dia jika pedagang kurma yang dulu telah meninggal dan kini anaknya yang meneruskan. Maka diapun segera menceritakan perihal yang menimpa dirinya, sang anak memaafkan dan mengikhlaskan kurma itu. Tetapi ternyata ahli waris dari pedagang kurma itu bukan hanya satu orang melainkan 7 orang, maka pergilah lelaki alim itu menemui satu persatu ahli waris sang pedagang kurma. Setelah lengkap semua ahli waris memaafkan dan mengikhlaskan beliau tampak lega. Sambil menuju perjalanan pulang terdengarlah kembali percakapan ghaib di belakangnya “Lihatlah, dialah lelaki alim yang kemarin doa-doanya tak dikabulkan oleh Allah, tetapi sekarang Allah sudah mengabulkan doanya”.

Kisah di atas merupakan pelajaran bagi kita yang menggambarkan betapa Islam sangat menjaga umatnya dari hal-hal haram termasuk persoalan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Oleh karena itu jagalah makanan yang akan masuk ke dalam tubuh kita. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tidak dikabulkan doanya karena masuknya barang haram ke dalam tubuh kita. []

Sumber: www.kumpulanmisteri.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

16 − 11 =