PUASA DAN GADGET, INI PESAN WAKIL KETUA PPPIJ

0
196

JIC- Saat ini banyak terjadi yang namanya digital dementia yang menyebabkan dampak negatif, yaitu berkurangnya tingkat kecerdasan, pernyataan tersebut diungkap KH. Dr. Didi Supandi, Lc. MA, dalam tausyiahnya di acara Tarhib Ramadhan Jakarta Islamic Centre, Kamis (31/3).

“Contoh yang paling jelas sulit menghafal nomer telpon, menurun daya hafalnya, karena sudah tidak terbiasa lagi menguatkan ingatannya, segalanya sudah serba ada, sehingga kemampuan mengingatnya tak terpakai lagi, karena begitu mudah mencari,” ungkapnya.

Yang kedua lanjut Wakil Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ), dampak dari digital dementia adalah tak bisa berfikir secara komprehensif “karena yang dilihat itu sifatnya sempit, difokus sehingga tidak bisa melihat secara menyeluruh,” ujar Kiai Didi.

“Yang ketiga, dampaknya adalah kelemahan mental, jadi capek karena informasi yang membanjiri, halusinasi ingin disukai orang tidak kita kenal, padahal tidak ada kaitannya dengan kita,” tambahnya.

Lebih lanjut Kiai Didi mengatakan, berkurangnya tingkat kecerdasan, tidak bisa berfikir komprehensif, lemah mental, halusinasi ingin dicintai adalah penyakit di era digita, bukan juga kita harus meninggalkan secara total karena kita belum mampu tapi setidaknya dikurangi.

“Karena kita belum mampu untuk meninggalkan, paling tidak kita mengurangi dalam bulan puasa itu, seperti kita puasa pada malam hari kita diperbolehkan makan,” ujarnya.

“Tapi hendaklah makna puasa itu al-imsak itu ditambahi dengan al-imtisak pecahkanlah hawa nafsu, kurangi jangan terlalu berlebihan,” tegasnya.

“Mudah-mudahan pusasa kita bisa mengontrol diri kita, sehingga kita bisa memilih dan memilah kapan kita memerlukan dan menggunakan gadget sebaik-sebaiknya,” pungkasnya.

Acara Tarhib Ramadhan Jakarta Islamic Centre yang mengusung tema ‘Makna dan Hakikat Puasa Serta Implementasinya di Era Digital’, selain dihadiri oleh para pengurus PPPIJ juga tampak hadir sejumlah tokoh agama diantaranya, KH. Misbahul Munir (MUI DKI Jakarta), KH. Ma’mun Al Ayubi, (Ketua DMI DKI Jakarta), H. Wahyudin (BWI Provinsi DKI Jakarta), Abi Syahri (Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah Turki-Jakarta), H. Ahmad Juhandi (Kepala UPK JIC).[irfan]

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here