”Si Doel” Sang Pengendara Maut

0
185

 

”Dul, putra bungsu Dhani ini, terlibat dalam kecelakaan yang terjadi di tol Jagorawi pada pukul 00.45 Ahad (8/9) dinihari. Mobil yang terlibat tabrakan adalah Lancer B 80 SAL yang dikendarai Dul, Granmax B 1349 TFN, & Avanza B 1882 UZJ. Kecelakaan terjadi di KM 8 Tol Jagorawi (arah ke Cibubur).

Berita Dul ini sekarang menjadi perbincangan bukan saja lantaran dia putra musisi ternama namun dia sebagai pengendara adalah ber status masih anak-anak.

Tulisan ini bukan membahas masalah hukum pidana, atau bagaimana proses terjadinya kecelakaan, tapi yang ditulis hanya sebagai refleksi hikmah pola pembinaan anak di kota-kota besar, sehingga bisa diambil hikmahnya ”

 

”Dul, putra bungsu Dhani ini, terlibat dalam kecelakaan yang terjadi di tol Jagorawi pada pukul 00.45 Ahad (8/9) dinihari. Mobil yang terlibat tabrakan adalah Lancer B 80 SAL yang dikendarai Dul, Granmax B 1349 TFN, & Avanza B 1882 UZJ. Kecelakaan terjadi di KM 8 Tol Jagorawi (arah ke Cibubur).

Berita Dul ini sekarang menjadi perbincangan bukan saja lantaran dia putra musisi ternama namun dia sebagai pengendara adalah ber status masih anak-anak.

Tulisan ini bukan membahas masalah hukum pidana, atau bagaimana proses terjadinya kecelakaan, tapi yang ditulis hanya sebagai refleksi hikmah pola pembinaan anak di kota-kota besar, sehingga bisa diambil hikmahnya ”

Dalam pengertian umum ada istilah bayi, anak-anak, remaja, pemuda dan dewasa. Secara biologis yang disebut anak-anak adalah golongan usia satu sampai dua belas tahun. Adapun dalam istilah budaya dan fungsional dibagi antara anak, remaja dan dewasa.

KM 8 tol Jagorawi adalah monumen betapa berbahayanya bila anak-anak mengendarai kendaraan, bukan saja umurnya belum matang, terkadang labilnya emosi berpengaruh pada cara dia berkendara, apalagi biasa main game dan sering nonton balapan kendaraan bisa jadi imajinasi ”pembalap top” bisa mempengaruhi cara berkendaranya, apalagi kendaraan sport tersebut bisa memanjakan apa yang diingininya.

Kecelakaan terjadi bila salah satu atau kedua kendaraan tidak disiplin dalam mentaati peraturan lalu-lintas, kecerobohan adalah salah satu penyebabnya. Sesuatu kesalahan biasanya mempunyai efek permanen dan seumur hidup, namun sebaliknya sutu kebaikan umumnya hanya sedikit efeknya untuk perubahan dan skala pendek, serta kurang permanen. Contohnya : kecerobohan berkendara yang sedikit umpamanya salah mengegas di saat seharusnya mengerem kendaraan berakibat fatal, kecelakaan dan bisa merenggut nyawa, namun mengendara dengan baik, efeknya hanya sampai di tujuan dengan selamat, dan itu tidak seru dan hanya ”pas” sesuai apa yang diharapkan.

Kesalahan yang dilakukan oleh anak, tidak semata menjadi tanggung jawabnya belaka, karena yang diminta pertanggungjawaban akan melibatkan orang tua. Karena dianggap orang tua teledor dalam mendidik anak. Namun, dipihak lain kesalahan pidana juga hanya mengenal individu saja, tidak mengenal pidana warisan, Lalu bagaimana semestinya orang tua sebaiknya membina anak dipandang dari sudut agama Islam?

Masalah pembinaan anak adalah masalah yang pelik, karena tidak berdiri sendiri, karena metode pemecahan masalahnya akan melibatkan latar belakang lingkungan, dan arah tujuannya.

Anak itu ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtuanya lah yang sangat penting, karena melalui mereka anak akan dibentuk menjadi baik ataupun tidak.

Rasulullah Saw sebagai suri tauladan kita, telah memberi tuntunan bagaimana mendidik dan mempesiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam hal-hal yang paling utama. Inilah yang secara istiqamah harus dilakukan oleh para orang tua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang paling penting adalah contoh kongkrit. Namun, hal itu juga harus di-support oleh lingkungan, pergaulan anak-anak dan masyarakat.

Pendidikan Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan pembentukan kepribadian Islami sejak dini. Yang difasilitasi oleh lembaga pendidikan Islam di lingkungan masyarakat tempat dimana ia tinggal. Dan lembaga paling dini adalah kalangan orang tua dan keluarga. Yang berperan sebagai madrasah utama dalam kehidupan individu.

Selain itu juga masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah Swt dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang berperan membekali individu dengan ketrampilan yang harus dimiliki dalam mengarungi kehidupan ini.

Seorang anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluargalah yang paling bertanggung jawab dalam pengajaran pada kehidupan anak tersebut, keluarga juga bertanggung jawab untuk membekali anak-anak pendidikan moral dan sosial yang baik.

Yang harus diperhatikan dalam rangka melatih anak untuk ta’at beribadah adalah pendidikan ibadah itu sendiri, pendidikan keimanan dan pendidikan akhlak. Penting untuk diajarkan kepada mereka bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlak mulia.

Di kota-kota besar umumnya pendidikan sejak dini sudah berafiliasi ke sekulerisme dimana kehidupan beragama sudah dipisahkan dari pendidikan formal. Yang ditekankan dalam kehidupan sekuler adalah kecerdasan nalar dalam berpikir, sehingga kajian untuk menguatkan bashirah/hati nurani/indra bathiniahpun menjadi tumpul. Anak-anak merasa teralienasi, kesuksesan kehidupan hanya berfokus pada material belaka, kehidupan bathiniah tercabik-cabik, alih-alih masyarakat menyandarkan pada sesuatu yang Tak Terbatas, justru sebaliknya mereka menyandarkan pada materi atau sesuatu yang terbatas. Akhirnya hidup pun menjadi dangkal dan hampa.

Untuk itu sebaiknya setiap anak-anak muslim hendaknya diajarkan akhlak baik yang ada relasinya dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW seperti sikap ihsan, ikhlas, tawadhu, sikap amanah, jujur, menepati janji, mendahului kepentingan orang lain, kebersihan, pemaaf, akhlak yang baik, malu, nasehat, adil, silaturahim, dan rajin ibadah.

Demikianlah semoga kecelakaan yang berujung maut di KM 8 Jagorawi tersebut bisa diambil hikmahnya dan tulisan ini bisa dijadikan masukan baik buat penulis maupun siapa saja yang mau mengajarkan kebaikan pada putra-putrinya agar menjadi anak yang shalih atau shalihah.

Salam,

Verri Jepe

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here