WAPRES JK: LEMBAGA DAKWAH NU DIHARAPKAN KELUARKAN DATABASE DAI

0
231

JIC – Salah satu strategi untuk mendorong tindakan radikalisme dan terorisme, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong agar Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (NU) melahirkan dai yang dapat diklarifikasi masyarakat. Wapres menyebut saat ini spirit masyarakat menunjukkan sisi positif.

Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq mengatakan kunjungan Lembaga Dakwah PBNU kepada Pak Wapres mengenai rakernas, karena Wapres menyebut bahwa spirit masyarakat untuk beragama sekarang menunjukkan sisi positif.

“Tapi ada sebagian kecil yang justru memanfaatkan itu untuk menyebarkan hate speech, isu tentang toleransi, radikalisme, bahkan terorisme,” tutur Maman, Selasa (17/07/2018).

Karena itu, JK memandang perlu bagi Lembaga Dakwah PBNU mengeluarkan database dan mengidentifikasi para dai yang dapat diklarifikasi terkait hate speech, isu toleransi, radikalisme, hingga terorisme.

Pertama, setiap dai harus memiliki pemahaman keislaman sebagai spirit untuk transformasi dan perdamaian. Dai juga harus memahami keindonesiaan, dan kemanusiaan.

“Beliau pun memberi kami advice agar menguasai media sosial karena peperangan kita ada di battle of online media sosial. Sehingga para kiai, para ustadz, di Lembaga Dakwah PBNU yang memang mengakar sampai tingkat kampung, desa, tidak sekadar memahami materi keislaman, tetapi juga bagaimana itu bisa diakses oleh masyarakat secara luas, terutama anak-anak muda,” tuturnya.

Jelang Pemilu dan Pileg 2019, Lembaga Dakwah PBNU hendak memberikan pemahaman kepada pemimpin-pemimpin keagamaan agar memiliki perspektif kebangsaan yang kuat. Selain itu, Lembaga Dakwah PBNU juga akan akan masuk ke partai politik untuk memberikan pemahaman.
“Kedua, anak-anak muda itu kan punya semangat untuk mengajari agama, tetapi kadang-kadang salah guru, bertanya kepada yang salah, akhirnya menjadi salah. Yang ketiga adalah kandidat partai politik, makanya Lembaga Dakwah PBNU pun akan masuk partai apa pun,” kata Maman.

Selain itu, Wapres juga setuju dengan Lembaga Dakwah PBNU agar memiliki gedung dakwah, tempat orang, pertama, mendapat informasi yang benar tentang Islam Indonesia, Islam nusantara, Islam moderat, dan Islam toleran.

“Tempat itu merupakan tempat sebagai kaderisasi di mana kita akan memberikan materi kepada para dai. Itu tidak sekadar masalah keislaman keagamaan, tapi bagaimana pemerintah, dakwah, ekonomi, syariah, pariwisata juga penguatan anak-anak muda,” tandasnya.

Sumber : gomuslim.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

20 + 8 =