BELAJAR DARI ISTERI FIRAUN PART 1

0
17
belajar-dari-isteri-firaun-part-1

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim,”

[Surat At-Tahrim (66): 11]

 

JIC- Ayat 11 surat At-Tahrim ini dan akan dilanjut hingga akhir surat yaitu ayat 12-nya merupakan analogi yang Allah swt berikan kepada manusia terkait tipologi isteri yang baik, wanita ahli surga. Berbanding terbalik dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 10 tentang dua isteri yang tidak baik, wanita ahli neraka, isteri Nabi Nuh as dan isteri Nabi Luth as.

Isteri Fir’aun bernama Asiyah binti Muzahim as, merupakan bibi dari jalur bapak, saudara perempuan bapak Nabi Musa as. Ia beriman kepada Musa as ketika mendengar kisah tongkat Musa as.

Ibnu Jarir mengatakan isteri Fir’aun disiksa dengan cara dipanggang di bawah panasnya terik matahari. Ketika Fir’aun beranjak pergi meninggalkannya, malaikat meneduhinya dengan sayap-sayap mereka, dan ia melihat rumah tempat tinggalnya di surga.

Dalam kondisi mendapatkan siksaan, Asiyah binti Muzahim as tetap berdo’a, “Ya Allah, bangunkanlah hamba sebuah rumah yang dekat dari rahmah-Mu di derajat tertinggi golongan al-Muqarrabuun (orang-orang yang didekatkan kepada Allah swt) dan selamatkanlah hamba dari tangan Fir’aun dan perbuatan-perbuatan buruknnya, dan bebaskanlah hamba dari kaum yang zalim yaitu kafir dari bangsa Qibthi”.

Dari Abu Musa al-Asy’ari ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Orang yang sempurna dari kaum laki-laki banyak, dan tidak ada orang yang sempurna dari kaum perempuan kecuali Asiyah as isteri Fir’aun, Maryam binti ‘Imran as dan Khadijah binti Khuwailid ra. …..” [HR. Bukhari dan Muslim].

Dalam hadis lain dari Abdullah bin ‘Abbas ra, Rasulullah saw bersabda, “Perempuan penghuni surga yang paling mulia adalah Khadijah binti Khuwailid ra, Fathimah binti Muhammad saw, Maryam binti Imran as, dan Asiyah binti Muzahim as isteri Fir’aun” [HR. Ahmad].

Asiyah binti Muzahim as merupakan teladan dalam mengatasi kenikmatan dunia. Sebagai permaisuri, ia mendapatkan segala keinginan dan kesenangannya, namun mengusainya dengan segenap keimanan.

Ia satu-satunya wanita beriman dalam sebuah kerajaan yang luas terhampar dan sangat kuat. Seorang wanita yang sensitif dengan pendirian, prinsip dan ideologi di masyarakatnya. Dengan segenap siksaan dan tekanan, ia tetap menengadahkan kepala dan tangannya ke langit mengharap hanya kepada Rabbnya.

*Ditulis oleh, Ustaz Arief Rahman Hakim [Kasubdiv Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here