Membahana, MUI Diharap Bikin Fatwa Haram Teror Bom

0
131

Kasus pengiriman paket bom kian marak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta ikut berperan dalam menghentikan aksi ini dengan mengeluarkan fatwa haram. Hal ini disampaikan Direktur Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi, di Jakarta, Sabtu (19/3/2011). Menurutnya, fatwa haram MUI diharapkan menjadi salah satu cara untuk mencegah aksi terorisme di tanah air.

JAKARTA (Berita SuaraMedia) – Kasus pengiriman paket bom kian marak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta ikut berperan dalam menghentikan aksi ini dengan mengeluarkan fatwa haram.

Hal ini disampaikan Direktur Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi, di Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Menurutnya, fatwa haram MUI diharapkan menjadi salah satu cara untuk mencegah aksi terorisme di tanah air.

“Keluarkan fatwa bahwa bom tidak bisa dibenarkan sama sekali,” ujarnya.

Zuhairi menjelaskan, pemerintah seharusnya menggunakan langkah yang moderat untuk memerangi terorisme di Indonesia. “Tapi sepertinya pemerintah lebih asyik untuk memerangi kelompok ekstrimis,” kata Zuhairi.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi teror bom berawal dari pengiriman paket buku yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla (Utan Kayu), Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Gories Mere (BNN), rumah Japto S. Suryosumarno, dan rumah  Ahmad Dhani, dan beberapa tempat lainnya. Aksi ini berlangsung hingga hari ini. Banyak paket mencurigakan yang diledakkan tim Gegana.

Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tidak percaya kalau teror bom buku yang akhir-akhir ini marak terjadi di Jakarta merupakan pengalihan isu.

“Saya sama sekali tidak percaya kalau teror bom buku itu merupakan salah satu upaya untuk pengalihan isu, apalagi berkaitan dengan masalah Wikileaks,” katanya di Medan usai memberikan kuliah umum dan penandatanganan MoU antara Mahkamah Konstitusi (MK) dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

“Kalau saya melihat sama sekali tidak ada kaitannya teror bom buku itu dengan pengalihan isu terkait Wikileaks. Wikileaks itu merupakan persoalan sendiri dan teror bom buku itu juga merupakan persoalan sendiri. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan adanya pengalihan isu,” katanya.

“Yakinlah polisi bisa mengungkap semua itu, seperti target teror bom buku itu apa, apakah benar-benar teror seperti yang sudah-sudah atau memang merupakan isu tersendiri. Polisi kita itu hebat, jadi saya kira polisi bisa mengungkap itu semua,” katanya. (fn/lp/ant/suaramedia) www.suaramedia.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here