Jakarta, 23 Juni 2025 — Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Islamic Centre (JIC) melalui Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syari’ah, Sub Divisi Pemberdayaan Masyarakat, kembali menyelenggarakan pelatihan keterampilan life skill berupa pembuatan mie dan roti. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 23 hingga 26 Juni 2025, bertempat di Ruang Workshop Pemberdayaan Masyarakat, Gedung Sosial Budaya JIC.Kepala Divisi Sosial Budaya dan Ekonomi Syariah JIC, Sukri Kardjono, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat sekitar agar lebih kuat secara mental, spiritual, fisik, dan ekonomi.
“Kami berharap keberadaan Jakarta Islamic Centre dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Ini adalah langkah nyata kami untuk memperkuat keimanan, keislaman dan ekonomi warga melalui pelatihan keterampilan yang produktif,” ujarnya.
Ustaz Sukri menegaskan bahwa program ini sejalan dengan nilai-nilai Islam, di mana seorang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai Allah dibandingkan yang lemah. Karenanya, pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membentuk kekuatan mental spiritual dan ekonomi masyarakat.
Pelatihan ini langsung diberikan oleh Sunarto, ahli roti dan mie dari Bogasari, dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui JIC. Peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga, diharapkan tidak berhenti hanya sampai pelatihan, tetapi dapat melanjutkannya menjadi unit usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Kami ingin setelah ini terbentuk usaha bersama yang terorganisir, memiliki sistem yang tertib seperti di beberapa daerah lain. Misalnya usaha bersama produk Geplak, bakpia dan wedang Uwuh di Yogyakarta. Kita juga bisa memulai produk khas kita sebagai simbol penguatan spiritual dan budaya lokal,” tambah Sukri.
Produk hasil pelatihan seperti roti, mie, hingga produk bolu, diharapkan menjadi ciri khas yang berbeda dan unik, sehingga memiliki nilai jual tinggi. “Fokus, unik, dan berbeda adalah kunci. Bukan hanya sekadar bisa membuat, tetapi juga bisa melakukan kegiatan marketing adalah yang menentukan arah usaha ke depan,” pungkasnya.
Dengan kegiatan ini, JIC ingin menegaskan komitmennya dalam membangun kemandirian masyarakat yang tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga berdaya secara mental spiritual dan sosial.