KERUGIAN DATANG TERLAMBAT SHOLAT BERJAMAAH DI MASJID

0
116

JIC –  Sebagian jamaah mungkin masih memiliki kebiasaan dating terlambat ketika akan sholat berjamaah di masjid sehingga ia pun menjadi imam masbuk. Kebiasaan dating terlambat ini pun memiliki banyak kerugian. Dikutip dari laman Islamweb, setidaknya ada lima kerugian bagi jamaah yang datang terlambat sholat berjamaah, yaitu:

Pertama, terburu-buru. Orang yang sering terlambat ke masjid tidak akan mendapatkan ketenangan. Ketika melaksanakan sholat, mereka pun sudah dalam keadaan lelah dan akan memengaruhi konsentrasinya dalam beribadah.

Dalam sebuah hadis Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad Saw bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ، وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ، وَلَا تُسرِعوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا

“Apabila kamu mendengar iqamah, maka berjalanlah kamu menuju ke tempat sholat, dan langkahkanlah kakimu dengan tenang dan anggun, dan janganlah kamu melangkahkannya dengan cepat-cepat. Maka apa saja bagian salat yang kamu jumpai, kerjakanlah dan apa yang terlewatkan olehmu, maka sempurnakanlah.”

Kedua, tidak mendapat doa pengampunan dari malaikat. Jamaah yang datang terlambat ke masjid tidak akan mendapatkan doa pengampunan dari para malaikat. Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه، عن النبي صلى اللَّه عليه وسلم قال: “صلاة الجميع تزيد على صلاته في بيته ، وصلاته في سوقه ، خمسا وعشرين درجة ، فإن أحدكم إذا توضأ فأحسن ، وأتى المسجد ، لا يريد إلا الصلاة ، لم يخط خطوة إلا رفعه الله بها درجة ، وحط عنه خطيئة ، حتى يدخل المسجد ، وإذا دخل المسجد ، كان في صلاة ما كانت تحبسه ، وتصلي عليه الملائكة ، ما دام في مجلسه الذي يصلي فيه : اللهم اغفر له ، اللهم ارحمه ، ما لم يحدث فيه “

“Sholat jamaah melebihi atas sholat seseorang di rumahnya, dan sholat di pasarnya, dua puluh lima derajat. Sesunggunya, salah seorang di antaramu apabila berwudhu dengan baik lalu datang ke masjid hanya karena mau sholat, tidaklah ia melangkahkan satu langkah melainkan Allah menaikkan derajatnya satu derajat dan menghapuskan satu kesalahan darinya sampai ia masuk masjid. Apabila masuk masjid, ia (dinilai dan diberi pahala seperti) berada dalam sholat selama ia bertahan karenanya dan malaikat memohonkan rahmat selama ia di dalam majelisnya yang mana ia sholat di dalamnya dan malaikat itu mengucapkan, ‘Ya Allah ampunilah dia, dan sayangilah dia, selama dia belum berhadas.’  (HR al-Bukhari).

Ketiga, tidak mendapatkan keutamaan shaf pertama. Dalam berbagai hadits kita diperintahkan untuk menjadi terdepan. Karena itu bersegeralah menuju masjid, dan carilah shaf pertama. Sungguh, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW telah bersabda:

لو يعلم الناس ما في النداء و الصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا، ولو يعلمون ما في التهجير – أي التبكير – لاستبقوا إليه

“Seandainya manusia mengetahui apa yang ada di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya. (HR. Bukhari). Dalam hadits lain, Nabi juga berkata:

خير صفوف الرجال أولها وشرها آخرها

“Baris terbaik untuk manusia adalah yang pertama dan yang buruk adalah yang terakhir. ” (HR. Muslim).

Keempat, menyia-nyiakan sunnah Nabi. Keutamaan sholat qobliyah subuh yang pertama adalah kebaikannya yang lebih baik dari dunia dan seisinya. Namun, jika jamaah datang terlambat ke masjid tidak akan sempat mengerjakannya. Padahal, berdasarkan hadits nabi sholat sunnah sebelum subuh ini lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Keutamaan sholat qobliyah subuh ini tertuang dalam hadits dari ‘Aisyah, di mana Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن عائشة رضي اللّه عنها، أن النبي صلى اللّه عليه وسلم قال: ركعتا الفجر خير من الدنيا وما فيها

“Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim).

Kelima, tidak bisa berdoa di waktu mustajab. Jamaah yang sering datang terlambat untuk sholat di masjid tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk berdoa di waktu mustajab, yaitu di antara adzan dan iqomah. Padahal, dalam hadits riwayat Abu Dawud, Nabi Muhammad Saw bersabda,

لَا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ

“Doa itu tidak tertolak (jika dipanjatkan di antara) adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud).

Sumber : republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here