PEDOMAN QURBAN PRAKTIS DAN HIGIENIS

0
77

Penulis:
<strong>Dr. KH. Hamdan Rasyid, MA dan drh. Amir Mahmud</strong>

Setiap `Idul Adha di Jakarta atau di daerah lainnya, bermunculan para penyembelih amatir. Mereka adalah panitia qurban atau pemilik hewan qurban yang pekerjaan sehari-harinya sangat jauh dari urusan penyembelihan. Tidak adanya orang yang ahli, keterbatasan dana, dan ingin mengikuti sunnah adalah beberapa alasan mereka turun tangan melakukan penyembelihan pada ritual tahunan ini. Beruntung, jika ada ustadz atau ulama yang mendampingi sehingga penyembelihan dapat dilakukan sesuai tuntunan syari`at dan sesuai adab yang diajarkan Islam. Namun jika tidak, sering terjadi kesalahan walaupun secara kasat mata penyembelihan terlihat sesuai syari`at tetapi sebenarnya tidak. Contoh sederhana yang sering terjadi adalah hewan kurang sehat dan cacat menurut syari`at, hewan tidak diarahkan ke arah qiblat ketika disembelih begitu pula dengan penyembelihnya, alat potong yang digunakan kurang tajam atau penyembelihan tidak memutus secara keseluruhan jalan nafas dan jalan makan minum sehingga hewan yang telah disembelih masih berstatus <i>hayyatan mustaqirroh</i> (bergerak-gerak secara berlebihan).

Hal ini tentu saja sangat memperihatinkan, karena ibadah yang mulia ini ternyata masih dilaksanakan dengan ala kadarnya minim ilmu dan kayfiat atau tata cara penyelenggaraannya. Inti dari persoalan di atas adalah pada persoalan ilmu dan manajemen. Para penyelenggara qurban yang nota bene adalah pengurus masjid, harus diberikan bekal ilmu yang memadai tentang seluk beluk qurban dan hewan qurban dan juga keterampilan mengelola (manajemen) penyelenggaraan qurban sejak dari perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pemotongan, pengepakan, sampai kepada pendistribusian.

Metodologi untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang ilmu dan manajemen tersebut dapat diwujudkan dengan pembentukan kader-kader baru di masjid-masjid yang melaksanakan pemotongan hewan qurban melalui Pelatihan Manajemen Qurban. Di dalamnya peserta dibekali dengan kajian fiqh qurban dan tata cara (kayfiat) praktis tentang penyelengaraan ibadah qurban, sebagaimana layaknya pembekalan untuk penyelenggaraan jenazah.

Apa yang digagas oleh Jakarta Islamic Centre ini diharapkan dapat menjadi model yang bagus dalam upaya peningkatan pelaksanaan ibadah-ibadah maghdah oleh masyarakat muslim pada umumnya dan masjid-masjid di seluruh Indonesia pada khususnya sehingga memiliki cara pandang baru yang sesuai syari’at namun lebih terjaga aspek higienitasnya.

<a href=”http://islamic-center.or.id/wp-content/uploads/2014/03/Bagian-Depan-Panduan-Qurban.pdf”><strong>Download Ebook</strong></a>

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here