JIC– Wakil Ketua MPR-RI, Dr. Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa orang yang dekat dengan Al-Quran sangat tidak mungkin berahlak tercela, berfaham radikal, dan melakukan aksi teror, karena menurutnya orientasi orang yang dekat dengan Al-Quran adalah Iqra bismi rabbikallażī khalaq dan Wa innaka la’ala khuluqin `azhim.
“Orang yang mengatakan Al-Quran itu mengajarkan terorisme, radikalisme, kejumudan, akan terkoreksi dengan sendirinya, mengapa? Karena justru orang yang Qurani orientasinya adalah Iqra bismi rabbikallażī khalaq dan Wa innaka la’ala khuluqin `azhim,” tegas HNW dalam sabutannya diacara Wisuda Santri Penghafal Al-Quran Yayasan Sulaimaniyah di Hall Jakarta Islamic Centre, Sabtu (4/6).
Baca juga:
HNW: TUJUAN PENDIDIKAN KITA BUKAN CIPTAKAN SEKULARIS, LIBERALIS, ATEIS KOMUNIS
Alumnin Universitas Islam Madinah ini meminta kepada para wisudawan Quran untuk memahami bahwa sejak dari dahulu para ulama sudah memposisikan Quran ini sebagai sesuatu yang menjawab tantangan zaman.
“Ulama kita dari dulu memposisikan Quran sebagai sesuatu yang menjawan tantangan zaman, sebagai sesuatu yang menghadirkan orang-orang hebat yang dengan itu bisa mengisi tantangan zaman dengan nilai-nilai Al-Quran dan dengan cara itu hadirlah Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnāsi ta`murụna bil ma’rụfi wa tanhauna ‘anilmungkari,” terangya.
Dalam kesempatan itu HNW berdoa untuk para hufaz ini agar sukses dalam memahamkan Al-Aquran, mendakwahkan Al-Quran, serta memperjuangkan nilai-nilai Al-Quran.
“Semoga dengan demikian perjuangan para Ulama kita yang telah diwariskan oleh kita bisa rekan-rekan lajutkan untuk generasi-generasi yang akan datang,” imbuhnya.
“Sehingga Indonesia sebagai negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur akan betul-betul bisa direalisasikan,” punkasnya.[irfan]