WUJUDKAN CINTA TERHADAP EKSISTENSI ISLAM DAN RASULULLAH SAW

0
190

Sebagai muslim yang taat, kita senantiasa didorong untuk semaksimal mungkin meneladani seluruh perilaku beliau dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Rasanya akan sangat indah seandainya dalam keseharian kita, selalu berada dalam koridor keteladanan terhadap Rasulullah SAW. Karenanya, kita dituntut harus banyak belajar tentang akhlak-akhlak Rasulullah SAW sehingga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita dan menjadikan kita sebagai umat terbaik.

WUJUDKAN CINTA TERHADAP EKSISTENSI ISLAM DAN RASULULLAH SAW

(Catatan Festival Maulid Nusantara ke-7 Tahun 2012)

Sebagai muslim yang taat, kita senantiasa didorong untuk semaksimal mungkin meneladani seluruh perilaku beliau dalam aktivitas kehidupan kita sehari-hari. Rasanya akan sangat indah seandainya dalam keseharian kita, selalu berada dalam koridor keteladanan terhadap Rasulullah SAW. Karenanya, kita dituntut harus banyak belajar tentang akhlak-akhlak Rasulullah SAW sehingga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan kita dan menjadikan kita sebagai umat terbaik.

Namun sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, lahirnya upaya-upaya untuk mendorong peningkatan kecintaan terhadap Rasulullah SAW dan ketakwaan kepada Allah SWT, tentu akan menambah harapan besar dunia Islam akan kebangkitan Islam di Indonesia. Bahkan ada para ahli yang mengatakan bahwa Timur Tengah termasuk Negara Afrika sudah selesai tugasnya melahirkan dan merawat Islam, dan tugas berikutnya untuk mengembangkan Islam era masa depan adalah Indonesia. Negeri ini memiliki prasyarat yang cukup baik dari segi geografis, jumlah penduduk muslim, serta jauh dari pusat-pusat permasalahan dunia. Momentum Festival Maulid Nusantara yang diinisiasi oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) ini rasanya menjadi wasilah yang cukup penting untuk meresurgensi atau membangun kembali kecintaan terhadap Rasulullah SAW untuk mewujudkan kebangkitan peradaban Islam di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.

Festival Maulid Nusantara adalah event budaya Islam yang menampilkan prosesi Maulid Nabi Muhammad SAW. dari berbagai provinsi di Indonesia. Inti utamanya adalah menjadikan spirit Maulid Nabi Muhammad SAW atau rasa cinta kepada Rasulullah SAW sebagai ruh dalam melaksanakan segala upaya-upaya perbaikan dan perubahan menuju kehidupan masyarakat yang lebih baik dan lebih Islami. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayubi sewaktu membangunkan semangat perjuangan kaum muslimin melawan tentara Salib.

Menurut Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nazaruddin Umar, MA, apa yang dilakukan dalam festival ini sesungguhnya dalam rangka mengingatkan umat Islam kepada sebuah hadits nabi bahwa kelak suatu saat kekasihku akan aku cari. Para sahabat bertanya “bukankah aku ini kekasihmu ya Rasulullah?” Tidak, engkau hanyalah sahabatku, kekasihku adalah mereka yang lahir jauh dari pusat kelahiranku dan mereka hidup jauh dari kurun waktuku. Mungkin yang dimaksudkan Rasulullah SAW adalah bangsa Indonesia. Lebih khusus lagi adalah DKI Jakarta. Karena kita tahu bahwa DKI Jakarta masyarakatnya tetap utuh sebagai umat Islam, siapapun yang memimpin dia tapi dia tidak akan bergeser mempertahankan ajaran Islam.

Kegiatan wisata budaya nusantara yang digelar setiap tahun ini diharapkan dapat menjadi tontonan menarik dengan beragam hiburan Islami sekaligus juga menjadi tuntunan melalui dakwahtainment, seminar ke-Islaman dan tabligh akbar, sehingga keberadaannya menjadi sangat penting bagi khazanah budaya dan pariwisata di Indonesia. Karena dalam perayaan Maulid hampir dipastikan bahwa di setiap kelompok masyarakat di seluruh belahan dunia tidaklah sama, karena latar belakang aspek sejarah masa lalu di setiap daerah masing-masing. Perbedaan tersebut berkisar antara konsep, metode, praktek ataupun prosesinya, namun semua perbedaan itu tidaklah menyimpang dari ajaran syari’at Islam yang dibawa oleh baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Tahun 2012 ini adalah perhelatan Festival Maulid Nusantara (FMN) yang ke-7 kalinya. Sebelumnya, FMN 1-3 dilaksanakan di Jakarta Islamic Centre, FMN 4 tahun 2009 dilaksanakan di Bangka Belitung, FMN 5 tahun 2010 dilaksanakan di Sulawesi Tengah, dan yang terakhir tahun 2011 dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat. Sejak awal, event FMN 7 ini dimaksudkan agar menjadi jamuan perdana dan syukuran bagi Gubernur baru Prov. DKI Jakarta, namun tidak kesampaian. Dari pembukaan hingga penutupan FMN 7 ternyata Gubernur baru belum juga dilantik, sehingga belum bisa bersilaturahim dan bertatap muka dengan Gubernur baru Prov. DKI Jakarta periode 2012-2017. Dan yang sungguh sangat luar biasa, adalah totalitas, keseriusan dan kesungguhan provinsi-provinsi untuk tampil dalam FMN 7 ini. Ada provinsi yang hadir dengan jumlah kontingen berkekuatan 75 orang, ada provinsi yang harus membawa lima buah bedug untuk penampilannya, sampai-sampai ada yang harus transit/menginap di rumah Imam Masjid JIC untuk persiapan penampilan besok harinya setelah menempuh perjalanan jauh jalan darat.

FMN tahun 2012 yang dibuka pada hari Kamis (11 Oktober) hingga hari Ahad (14 Oktober) ini diikuti oleh 10 provinsi di Indonesia yakni Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Adapun ragam kegiatannya terdiri dari prosesi maulid khas provinsi, silaturahim peradaban yang diisi oleh Seminar Nasional tentang Nabi Muhammad SAW dengan menghadirkan Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara, Zastrow Al Ngatawi dan KH. Wahfiudin Sakam. Kegiatan lainnya adalah ekspresi remaja muslim yang diisi oleh lomba da’i cilik, lomba fashion busana muslim, lomba shalawat Nabi, lomba musik religi pelajar, serta lomba melukis dan lomba mewarnai. Juga dimeriahkan oleh kegiatan pameran dan bazaar serta hiburan dakwahtainment dari public figure yakni Ust. Ahmad Al Habsy, Oki Setiana Dewi dan Vagetoz Band dengan maksud membidik generasi muda sebagai generasi peradaban penerus bangsa.

Dengan tema “Cinta Rasulullah SAW, Cinta Perdamaian”, kegiatan ini sangat dibutuhkan di tengah-tengah kondisi remaja Islam saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan, marak tawuran pelajar, krisis keteladanan dan identitas diri. Kiranya figur teladan mulia Rasulullah SAW sangat tepat dibangkitkan kembali guna membangun cinta dan menghilangkan krisis identitas remaja. Selain itu, FMN 7 ini menjadi penting tatkala dikoneksitaskan dengan berbagai macam kejadian penodaan dan penistaan terhadap eksistensi Nabi Muhammad SAW, termasuk di tengah maraknya upaya-upaya pihak-pihak di luar Islam untuk menggugat eksistensi dan nilai-nilai ajaran Rasulullah SAW saat ini. Jakarta Islamic Centre selaku pusat pengkajian dan pengembangan Islam di Ibukota Negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia memiliki komitmen yang tinggi bagi perwujudan Islam Rahmat Bagi Semesta Alam, yang melahirkan perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia, khususnya di Indonesia sebagai salah satu wilayah konsentrasi baru kebangkitan Islam di dunia.

Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. Helmy Faishal Zaini, sewaktu membuka Festival Maulid Nusantara ini mengapresiasi tinggi kegiatan ini sebagai bagian dari ikhtiar-ikhtiar dari kelompok-kelompok dari agama di masyarakat untuk senantiasa menjadikan tradisi dan budaya sebagai sesuatu yang harus dilestarikan sekaligus memelihara berbagai macam kearifan-kearifan lokal sehingga lahirlah sebagai identitas bangsa bahwa Indonesia merupakan Negara yang tentu ke depan akan menjadi salah satu Negara besar di masa-masa yang akan datang. Akhirnya, semoga acara ini akan terus berkembang dan akan menjadikan acara ini sebagai inspirasi penting bahwa ternyata kehidupan keberagamaan ini adalah sesuatu yang menjadi solusi bagi kehidupan kebernegaraan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here