STUDI: CIBIRAN MEDIA DI INGGRIS TERHADAP ISLAM DAN MUSLIM

0
385

Media di Inggris mempunyai stigma negatif terhadap Islam dan Muslim. Ilustrasi Inggris.            Foto: Andi Rain/EPA-EFE

Media di Inggris mempunyai stigma negatif terhadap Islam dan Muslim

LONDON, JIC – Sebuah laporan penelitian membahas perihal liputan yang dilakukan media di Inggris terhadap Muslim dan Islam. Hasilnya, ditemukan sebagian besar artikel memiliki kecenderungan negatif.

Laporan yang dilakukan ‘Center for Media Monitoring’ ini menganalisis lebih dari 48 ribu artikel daring dan 5.500 klip siaran, dari 34 organisasi media antara 2018 dan 2019. Studi tersebut dilakukan atas komisi dari Dewan Muslim Inggris.

 

Hasil penelitian menemukan, hampir 60 persen artikel menggambarkan Islam secara negatif. Tak hanya itu, satu dari lima artikel mengaitkan agama dengan terorisme atau ekstremisme.

Studi setebal 162 halaman ini disambut baik oleh editor publikasi, termasuk The Mirror dan The Sunday Times. Mereka mengatakan outlet berita memiliki tugas mempertahankan akurasi dan keadilan kepada audiens mereka.

Dilansir di Independent, Kamis (16/12), laporan tersebut mengungkapkan 59 persen outlet media daring mengaitkan Muslim dan Islam dengan aspek atau perilaku negatif.

Di sisi lain, surat kabar dan layanan telegram yang berhaluan kanan kemungkinan besar melakukan hal yang sama.

Studi yang sama juga ditemukan 47 persen dari semua klip siaran yang dianalisis menggambarkan Islam dan Muslim secara negatif. Satu dari 10 artikel salah mengartikan agama ini.

Temuan penting lainnya adalah, tujuh persen artikel yang dianalisis membahas seputar generalisasi, dengan sebagian besar dibuat tentang topik terorisme dan ekstremisme (25 persen), diikuti  politik (18 persen) dan Timur Tengah (17 persen)

Setelah dipublikasikan, editor The Mirror, Alison Phillips mengatakan, laporan yang dilakukan Center for Media Monitoring ini menunjukkan betapa jurnalis harus mempertanyakan diri sendiri dan pekerjaan yang dihasilkan, kaitannya dengan pelaporan terkait Muslim dan Islam.

“Setiap orang yang bekerja di media memiliki kewajiban untuk memastikan konten yang mereka buat adil dan bertanggung jawab. Tugas itu lebih besar lagi, bagi mereka yang bekerja dalam pemberitaan yang membentuk debat nasional. Laporan ini mencatat sebagian besar misrepresentasi media masih terjadi dalam berita yang dibuat,” kata dia.

Di sisi lain, editor The Sunday Times, Emma Tucker mengatakan, dia menyambut baik adanya laporan ini. Dia menyadari isi dari laporan tersebut merupakan kritik terhadap pers, termasuk makalahnya sendiri.

“Kami masih memiliki jalan panjang untuk memperbaiki kondisi ini. Tetapi, orang-orang yang membuat keputusan di ruang redaksi adalah cerminan yang lebih akurat dari publik yang mereka layani,” ujarnya.

Direktur Pusat Pemantauan Media MCB, Rizwana Hamid, mengatakan laporan terbaru ini tidak berusaha untuk menyalahkan surat kabar atau penyiar mana pun, atau pada jurnalis atau reporter individu mana pun.

Namun, dia menyebut sudah waktunya bagi industri media untuk mengakui, kadang kala atau seringnya, ketika menyangkut tentang Muslim dan Islam berita yang mereka buat, salah.

“Pekerja profesional media harus menyambut baik pengawasan ini dan menerapkan rekomendasi yang ada, untuk meningkatkan standar jurnalistik,” ucap Hamid.

Studi tersebut juga memberikan rekomendasi publikasi media ke depan. Salah satunya, menghindari menghubungkan Muslim dengan kejahatan, terorisme atau ekstremisme, kecuali ada alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukannya.

Laporan tersebut juga mendorong lebih banyak keragaman di ruang redaksi, serta bagi wartawan diharapkan dapat menyadari dan merenungkan potensi bias yang ada.

Penulis laporan tersebut, jurnalis Faisal Hanif, mengatakan meskipun Muslim maupun Islam tidak boleh kebal dari kritik atau penyelidikan, jika diperlukan, ia berharap laporan ini dilakukan secara adil dan hati-hati, tanpa menggunakan kiasan usang dan generalisasi.

“Studi ini berharga, baik bagi komunitas akademik, dan terlebih lagi bagi ruang redaksi dan jurnalis. Dalam beberapa hal, ini akan meningkatkan pelaporan dan liputan Muslim dan keyakinan mereka di tahun-tahun mendatang,” kata dia.

Sumber : Republika.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here